Minggu, 09 Juni 2013

AKU SAYANG IBU


Allah mempunyai maksud tertentu ketika menciptakan manusia,dan maksud tersebut menjadi tugas bagi setiap Manusia yang dilahirkan di bumi ini.Agar masing manusia dapat menjalankan tugas yang diembannya.
Allah tidak pernah lupa untuk memberi 'fasilitas' yang unik kepada masing masing orang yang kemudian itu dinamakan 'bakat'.Kalau saja setiap orang menemukan bakatnya masing-masing,itu berarti kita bisa menemukan Jalan Menuju Sukses.
Untuk bisa mendapatkan jalan tersebut,sangat dibutuhkan "Do'a Ibu",karena Ibu memiliki kedudukan yang sangat tinggi dimata Allah.
dan untuk mendapatkan jalan tersebut kita harus menjaga perilaku terhadap orang tua dan memelihara silaturahmi kepada Orang tua.

Ada kisah,suatu ketika seorang Bayi siap dilahirkan ke Dunia,Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan,
"Para Malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke Dunia.Tetapi bagaimana cara saya hidup disana?,saya begitu kecil dan lemah,"
kata Si Bayi.


Tuhan Menjawab,
"Aku telah memilih satu malaikat untukmu,ia akan menjaga dan mengasihimu."

"Tapi di Surga yang saya lakukan hanya bernyanyi dan tertawa,itu cukup bagi saya untuk bahagia."
Demikian kata si Bayi.

Tuhanpun menjawab,
"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari,dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih bahagia.

Si Bayipun bertanya kembali,
"Dan apa yang saya lakukan jika saya ingin berbicara kepada-Mu?"

Sekali lagi tuhan mejawab,
"Malaikatmu akan mengajarkanmu bagaimana cara berdo'a."

Si Bayipun masih belum puas dan bertanya lagi,
"Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya?"

Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab,
"Malaikatmu akan melindungimu bahkan dengan taruhan jiwanya sekalipun."

Si Bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya.
"Tapi saya akan bersedih karena tidak bisa melihat Engkau lagi."

Dan tuhanpun menjawab,
"Malikatmu akan mencerikan kepadamu tentang Aku,dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku,walaupun sesungguhnya aku selalu berada disisimu."

Saat itu Surga begitu tenangnya,sehingga suara dari Bumi dapat terdengar,dan sang Bayi dengan suara lirih bertanya,
"Tuhan,jika saya harus pergi sekarang,bisakah engkau memberitahu siapa nama Malaikat yang Engkau beri kepadaku nanti?"

Tuhanpun menjawab,
"Kamu dapat memanggil Malaikatmu.. Ibu.."

Kenanglah Ibu yang selalu manyayangimu.Untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kamu pergi..
Ingatlah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi kehangatanmu untuk tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu..?
Ingatkah engkau ketika jemari Ibu mengusap kepalamu ?
dan ingatkah engkau ketika air mata yang menetes dari mata Ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit..?


Sesekali jenguklah Ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempatmu dilahirkan.Kembalilah memohon maaf pada Ibumu yang selalu rindu akan 'senyumanmu'.Simpanlah sejenak kesibukan-kesibukan duniawi yang selalu membuatmu lupa untuk pulang.Segeralah menjenguk Ibumu yang berdiri menantimu di depan pintu bahkan sampai malampun kian larut.

Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa yang akan datang...ketika ibu telah tiada,Tak ada lagi ibu yang berdiri di depan pintu menyambut kita,tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia.Yang ada hanyalah kamar tiada berpenghuni.Yang ada hanyalah baju yang digantung dilemari kamarnya.Tak ada lagi yang menyiapkan sarapan pagi untukmu makan..tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo'akanmu disetiap hembusan nafasnya.



Sahabat,Berdo'alah untuk kebahagiaan dan kesehatan Ibumu.Katakanlah wahai Sahabat.."Aku Sayang Ibu"

Dan ingatkah engkau ketika air mata yang menetes dari mata Ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit..?

Kenanglah Ibu yang selalu manyayangimu.Untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika aku pergi.. Ingatlah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi kehangatanmu untuk tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu..? Ingatkah engkau ketika jemari Ibu mengusap kepalamu ?
Share on :
-

0 komentar: